BELAJAR DEMOKRASI DARI SHALAT Demokrasi pada sebagian orang terkadang dimaknai dengan beraneka ragam apresiasi,munculnya banyak partai yang menghasilkan pemimpin pada tiap partai yang dibangun adalah gambaran bagaimana sebuah komuniti terbentuk dan bagaimana menaati pimpinannya,menegur kesalahan pimpinannya lalu memberikan solusi tentang apa yang seharusnya diperbuat. Gambaran seperti ini sepertinya terkadang bentrok kepentingan atau bahkan enggan untuk dibahas karena adanya antipati dari dampak-dampak negative dari apa yang dihasilkan mulai dari perekrutan pimpinan,anggota dan aturan yang kurang jelas.Gambaran ini juga hampir sama dengan fenomena Pilkada,bahkan pemilihan sebuah kepala Negara. Mungkin berangkat dari permasalahan yang muncul dapat kita sikapi untuk flash back dengan berani bertanya: " mengapa kita tidak belajar berdemokrasi dari shalat 5 waktu,yang setiap hari kita lakukan? " Lho dari apanya shalat kita bisa belajar berdemokrasi? ..