Skip to main content

Posts

Showing posts with the label ARTIKEL

Kesiapan Negara Bersyari’ah

Kesiapan Negara Bersyari’ah   (Beberapa indikator untuk mengukur kesiapan negara ini) Apakah, persisnya, yang kita maksud dengan penerapan syari’ah ? Apakah salah satu dari tiga pengertian ini: -Mengakomodasi satuan-satuan hukum –perdata dan pidana– Islam dalam konstitusi dan undang-undang serta berbagai penjabaran hukumnya? -Atau mengisi segenap ruang konstitusi dan undang-undang serta berbagai penjabaran hukumnya, di negeri kita, dengan ajaran Islam? -Atau mengatur negara ini, pada semua aspeknya, dengan cara Islam dan oleh orang-orang Islam? Pengertian pertama memandang Islam sebagai salah satu referensi perundangan-undangan nasional", dan secara praktis telah dilakukan sejak masa Orde Baru, khususnya pada aspek hukum perdata. Yang kedua memandang Islam sebagai referensi utama yang mewarnai seluruh aspek perundang-undangan nasional. Kenyataan ini ada di Mesir. Di negeri itu, Islam diletakkan sebagai dasar negara. Tapi penguasa negeri itu, sepanjang sejarah k

Orang Kristen yang memurtadkan orang muslim

Orang Kristen yang memurtadkan orang muslim Namanya Rick Love, usianya 49 tahun. Lelaki Amerika ini seorang misionaris Kristen, dengan tujuan sangat jelas, memurtadkan sebanyak mungkin Muslim. Salah satu wilayah yang pernah jadi sasarannya propinsi Jawa Barat. Masyarakat yang menjadi targetnya terutama orang-orang Sunda, baik di desa maupun di kota. Dikutip oleh majalah Mother Jones terbitan Juni 2002, ia mengatakan kepada murid-muridnya, sebelum terjun ke tanah Parahyangan dirinya serius berusaha mendapat gelar untuk mengajar bahasa Inggris. Selama di Bandung dan sekitarnya, Rick menyamar jadi guru bahasa Inggris entah untuk berapa lama, dan berapa puluh orang dimurtadkannya. Artikel di majalah itu oleh penulisnya diberi judul “Perang Salib Siluman ” (Stealth Crusade). Kini Rick Love menjadi salah satu pengajar utama di Columbia International University di negara bagian South Carolina, AS. Di kelas rahasia inilah ia dan puluhan pendeta lain mengkader ratusan orang yang siap menyam

Islam Diinjak-injak, Non Islam Dijunjung Tinggi

Islam Diinjak-injak, Non Islam Dijunjung Tinggi Kalau dicermati, dari struktur dan gaya bahasanya, kalimat di atas jelas bukan ucapan orang Islam, tapi ucapan yang keluar dari mulut orang non Islam, orang kafir atau orang munafik yang mempropagandakan anti Islam. Kalau dibandingkan dengan pilihan kata ketika menulis tentang Yahudi dan Kristen di atas, jelas sekali betapa berat dan besarnya keberpihakan dan subjektivitas Syir’ah dalam menganakemaskan Yahudi dan Kristen, serta-merta menganaktirikan Islam. Ketika melukiskan perilaku Yahudi, kalimat yang dipakai adalah: "Yahudi Pejuang Damai," "Yahudi-yahudi berhati Mahatma Gandhi," "Yahudi dikenal sebagai agama yang menekankan perdamaian," dan sebagainya. Betapa agungnya pujian Syir’ah kepada Yahudi. Tapi, ketika melukiskan Islam dan penganutnya, kalimat yang dipakai adalah: "Harus kita akui, orang Islam itu suka plin-plan," "seberapa parah Islam tak berdaya melahi

SHALAT SUNNAH RAWATIB

SHALAT SUNNAH RAWATIB Sesungguhnya di balik disyari’atkannya shalat sunnah terdapat hikmah-hikmah yang agung dan rahasia yang sangat banyak, di antaranya untuk menambah kebajikan dan meninggikan derajat seseorang. Juga berfungsi seba-gai penutup segala kekurangan dalam pelaksanaan shalat fardhu . Ju ga dikarenakan shalat mempunyai keutamaan yang agung dan kedudukan yang tinggi yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah lainnya. Di samping hikmah-hikmah yang lain. "Dari Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami, pelayan Rasulullah shallallahu alaihi wasalam , berkata, ‘Aku pernah menginap bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasalam , kemudian aku membawakan air wudhu untuk beliau serta kebutuhannya yang lain. Beliau bersabda, ‘Minta-lah kepadaku’, maka aku katakan kepada beliau, ‘Aku minta agar bisa bersamamu di Surga’, beliau bersabda, ‘Ataukah permintaan yang lain?' Aku katakan, ‘Itu saja’. Beliau bersabda, ‘Kalau begitu bantulah aku atas dirimu dengan banyak bers

SUNNAH-SUNNAH SHALAT

SUNNAH-SUNNAH SHALAT Shalat mempunyai beberapa sunnah yang dianjurkan untuk kita kerjakan sehingga menambah pahala kita menjadi banyak. Di antaranya: Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau sejajar dengan kuping pada keadaan sebagai berikut: - Ketika ber-takbiratul ihram. - Ketika ruku'. - Ketika bangkit dari ruku'. - Ketika berdiri setelah rakaat kedua ke rakaat ketiga. Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhu: " Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wasallam apabila beliau melaksanakan shalat, beliau mengangkat kedua tangannya sampai sejajar dengan kedua bahu beliau, kemudian membaca takbir. Apabila beliau ingin ruku' beliau pun mengangkat kedua tangannya seperti itu, dan begitu pula kalau beliau bangkit dari ruku' ." (Muttafaq 'alaih) Adapun ketika berdiri untuk rakaat ketiga, hal ini ber-dasarkan apa yang dilakukan Ibnu Umar, dimana beliau apabila berdiri dari rakaat kedua beliau mengangkat kedua

SHALAT WITIR

SHALAT WITIR Shalat-shalat sunnah yang kita sebutkan di atas meru-pakan shalat sunnah rawatib yang sangat ditekankan. Di samping itu ada pula shalat sunnah mu’akkadah yang tidak boleh ditinggalkan begitu saja, salah satunya adalah shalat witir . Dan hakikat shalat itu adalah shalat satu rakaat yang dikerjakan oleh seorang muslim sebagai akhir dari shalat sunnah yang dia lakukan di malam hari setelah shalat Isya’. Ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam " Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat, dan apabila salah seorang dari kamu khawatir waktu Subuh akan tiba, maka shalatlah satu rakaat untuk mengganjilkan shalat yang telah dilaksanakan." (HR. Al-Bukhari) a. Hal-hal Yang Disunnahkan Sebelum Witir   Disunnahkan sebelum shalat witir shalat dua rakaat atau lebih sampai sepuluh rakaat yang dilaksanakan dua rakaat dua rakaat, kemudian menutupnya dengan shalat witir satu rakaat. Ini berdasarkan apa yang dicontohkan Rasulullah

SUJUD SAHWI

SUJUD SAHWI Sujud sahwi ialah sujud yang dilakukan orang yang shalat sebanyak dua kali untuk menutup kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan shalat yang disebabkan lupa. Sebab-sebab sujud sahwi ada tiga; Karena kelebihan, karena kurang, dan karena ragu-ragu. Keterangannya sebagai berikut: a. Sujud Sahwi Karena Kelebihan Barangsiapa kelupaan dalam shalatnya kemudian dia menambah ruku’, atau sujud, maka dia harus sujud dua kali sesudah menyelesaikan shalatnya dan salamnya. Hal ini berdasarkan hadits berikut: "Dari Ibnu Mas’ud Radhiallaahu anhu bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam shalat Zhuhur lima rakaat, kemudian beliau ditanya, ‘Apakah shalat Zhuhur ditambah rakaatnya?’, beliau balik bertanya, ‘Apa itu?’ Para sahabat menjelaskan, ‘Anda shalat lima rakaat.’ Kemudian beliau pun sujud dua kali setelah salam. Dalam riwayat lain disebutkan, beliau melipat kedua kakinya dan menghadap kiblat kemudian sujud dua kali, kemudian salam." (Muttafaq ‘al