Skip to main content

BELAJAR DEMOKRASI DARI SHALAT


BELAJAR DEMOKRASI DARI SHALAT



Demokrasi pada sebagian orang terkadang dimaknai dengan beraneka ragam apresiasi,munculnya banyak partai yang menghasilkan pemimpin pada tiap partai yang dibangun adalah gambaran bagaimana sebuah komuniti terbentuk dan bagaimana menaati pimpinannya,menegur kesalahan pimpinannya lalu memberikan solusi tentang apa yang seharusnya diperbuat. Gambaran seperti ini sepertinya terkadang bentrok kepentingan atau bahkan enggan untuk dibahas karena adanya antipati dari dampak-dampak negative dari apa yang dihasilkan mulai dari perekrutan pimpinan,anggota dan aturan yang kurang jelas.Gambaran ini juga hampir sama dengan fenomena Pilkada,bahkan pemilihan sebuah kepala Negara.

Mungkin berangkat dari permasalahan yang muncul dapat kita sikapi untuk flash back dengan berani bertanya: "mengapa kita tidak belajar berdemokrasi dari shalat 5 waktu,yang setiap hari kita lakukan?"

Lho dari apanya shalat kita bisa belajar berdemokrasi? ....pertanyaan ini mungkin bisa muncul dari siapa saja diantara kita.


Pemilihan Imam dalam shalat adalah hal yang unik dimana tidak sembarangan orang akan berani mengajukan diri sebagai Iman diantara sekian banyak jemaah yang hadir kala itu,artinya semua yang ada dalam jemaah itu harus mengukur diri/mengaca/mengintropesksi apakah ia lebih pantas menjadi Imam diantara sekian yang ada,apakah sesalehan,kefasihan bacaan,kemampuannya mendapat pengakuan sehingga ia dianggap pantas menjadi imam....yang berat dari menjadi imam adalah tanggung-jawab yang besar kepada Allah karena sadar ia sedang menggenggam amanat yang besar.

Ungkapan ini menyiratkan siapapun untuk mengukur diri baik kepada dirinya sendiri, kepada masyarakat sekitarnya apabila ingin menjadi Pemimpin karena pada saat menjadi pemimpin ada amanat yang amat besar pada pundaknya.


Seorang yang telah menjadi Imam dalam shalat bukan berarti ia dapat seenaknya untuk mengendalikan sebuah aturan baku yang telah ditetapkan dengan membelokkan kepada aturan lain yang tidak pernah direkomendasikan,termasuk menaati waktu yang telah ditetapkan.

Ungkapan ini menyiratkan bahwa Pemimpin-pun wajib hukumnya mengikuti aturan atau ketetapan yang telah baku bersama-sama bawahannya dan bukan hanya bawahannya saja yang harus taat....keluar dari ketetapan yang ada merupakan sebuah kesalahan yang berjamaah/kolektif dan itu sangat fatal


Seorang Imam adalah juga manusia biasa yang tidak lepas dari alfa dan salah maka dalam tatanan shalat para Makmum (jemaah yang mengikuti)yang mengetahui dan menyadari kesalahan dari Imamnya dengan warning: SUBHANAALLAH (Allah Tuhan Yang Maha Suci),langsung mengkoreksi atau menyadarkan Imam tentang kekeliruannya dengan meluruskan atau melanjutkan penggalan kesalahan agar ia ingat lalu melanjutkan kembali pada jalur yang benar.

Ungkapan ini menyiratkan bahwa Pemimpin bukan tidak mungkin melakukan kesalahan maka ketika ada kesalahan yang dilakukan,tegur pemimpin itu lalu berikan masukan mana yang benar...agar ia menyadari bahwa ia melakukan kesalahan dan bawahannya telah mengingatkan.


Dalam shalat perbedaan derajat atau kedudukan tidak pernah ada pengkotakkan,semua sama dengan posisi yang sama dan dengan kerendahan yang sama, Imam-pun sama rendahnya dengan makmumnya yang membedakannya adalah amanat yang ia sandang maka ia berada pada posisi terdepan. Setiap lini dalam shalat adalah mengisi bagian terdepan,merapatkannya dan menguatkannya...yang lambat datang maka berada pada bagian belakang,kaya dan miskin bergandengan dan berbaur tanpa harus memisahkan diri menjadi barisan lain.
Ungkapan ini menyiratkan pada kita untuk meletakan hak-hak kita sama dengan hak-hak saudara kita yang lain,baik ia kaya ataupun miskin...merapatkan persaudaraan adalah kebaikan yang menguatkan persatuan diantara kita

Al Imam Ahmad berkata, "Sesungguhnya kualitas keislaman seseorang adalah tergantung pada kualitas ibadah sholatnya. Kecintaan seseorang kepada Islam juga tergantung pada kecintaan dalam mengerjakan sholat. Oleh karena itu kenalilah dirimu sendiri wahai hamba Allah! Takutlah kamu jika nanti menghadap Allah Azza Wa Jalla tanpa membawa kualitas keislaman yang baik. Sebab kualitas keislaman dalam hal ini ditentukan oleh kualitas ibadah sholatmu." (Ibn al Qayyim, ash Sholah, hal 42 dan ash Sholah wa hukmu taarikihaa, hal 170-171)

Popular posts from this blog

Hadist Qouliyah, Fi’liyah dan Taqririyah

Hadits Qauliyah, Fi’liyah dan Taqririyah 1.       Hadits Qauli Yang dimaksud dengan hadist Qauli, ialah segala bentuk perkataan atau ucapan yang disandarkan kepada Nabi SAW. dengan kata lain hadist tersebut berupa perkataan Nabi SAW yang berisi berbagai tuntutan dan petunjuk syara’, peristiwa-peristiwa dan kisah-kisah, baik yang berkaitan dengan aspek akidah, syari’ah maupun akhlaq. Diantara contoh Hadist Qauli adalah hadist tentang do’s Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang yang mendengar, menghafal, dan menyampaikan ilmu. Hadist tersebut berbunyi: نَضَّرَ اللّهُ امْراءً سَمِعَ مِنَّاحَدِيْثًا فَحَفِظَةُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ غَيْرَهُ فَاِنّهُ رُبَّ حَامِلٍ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيْهٍوَرُبَّ حَامِلٍ فِقْهٍ اِ لَى مَنْ هُوَ اَفْقَهُ مِنْهُ ثَلاَ   ثٌ خِصَالٍ لاَيَغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ اَبَدًا اِخْلاَ صُ الْعَمَلِ لِلّهِ وَمُنَا صَحَةُ وُلاَةِ الاْمرِ وَلُزُوْمُ الْجَمَاعةِ فَاِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيْطُ مِنْ وَرائِهِمْ (رواه احمد). Artinya: Semoga Allah

MAKALAH SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI JAWA

MAKALAH SEJARAH  MASUKNYA  ISLAM  DI JAWA I.      PENDAHULUAN Berbagai artikel, berbagai pendapat tentang sejarah masuknya Islam di Jawa yang sangat sulit untuk di percayai yang manakah diantaranya yang paling mendekati kebenarannya. Islam begitu sangat penting untuk diketahui asal muasal pembawanya ke Jawa, juga masih diragukan karena banyaknya pendapat tersebut sehingga para penganut Islam pun kontroversional dalam mengimani hal-hal yang berkaitan dengan proses-proses adanya Islam di Jawa. Banyak tokoh-tokoh pula yang berjasa atas berdirinya Islam di Jawa yang membawa pengaruh besar atas perkembanganya yang patut kita hargai pengorbananya kepada kita semua yang sehingga kini pun telah senantiasa hidup dalam kebenaran oleh karena ilmu-ilmu dan dakwah mereka yang meluruskan jalan kita sampai detik ini pun masih terkenang para penyebar terdahulu. Dengan bermacam-macam cara telah mereka tempuh demi terrcapainya tujuan mereka menyampaikan kebenaran agama Islam. Dala

10 Foto Syur Artis Indonesia Yang Bikin Heboh

pay per click advertising pay per click advertising [Putar Video SEKS: KLIK]   - Diabadikan, kata tersebut tampaknya sangat pantas untuk menilai sebuah jepretan  foto . Sangat wajar pula jika sebuah   pose  hanya dijadikan sebagai konsumsi pribadi. Lalu bagaimana jika   foto pribadi  itu tersebar ke publik? Dengan teknologi internet tampaknya hal-hal yang bersifat  pribadi  semakin tergadaikan. Bahkan, hal tersebut menimpa   artis-artis Indonesia . Ini dia   10 foto ‘nakal’ artis yang bikin heboh . 1. Mayangsari Pada 2009 lalu memang sedang hangat-hangatnya   hubungan ‘terlarang’ antara Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo . Sempat tak mengakui terlibat   percintaan , namun   foto-foto nakal   mereka tersebar di internet. Ada beberapa   foto Mayang  mengenakan kimono terbuka yang memperlihatkan tubuhnya yang berbalut celana dalam dan bra.   Foto   tersebut cukup jelas memperlihatkan lekuk tubuh perempuan kelahiran Purwokerto tersebut. Foto kedua memperlihatkan kea