MAKALAH NIFAQ, KUFUR, IMAN DAN SYIRI'
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Islam
merupakan agama yang dibawa oleh rasulullah Muhammad SAW. Agama ini turun di bumi
kurang lebih empat belas abad yang lalu ditengah hiruk pikuk kejahiliyahan
masyarakat jazirah arab pada saat itu yang menyembah berhala.
Periode
Muhammad di Makkah berdakwah dalam sejarah tidak ditemui istilah kaum munafikin
yang merongrong Islam dari dalam namun hanya ditemui sisi permusuhan dan
perlawanan kafir Quraisy, oleh karena itu adanya sifat kufur, nifaq, syirik
serta iman lebih banyak ditemui dalam sejarah saat dakwah sudah memasuki
periode Madinah.
Atas
dasar pendahuluan diatas dalam makalah ini kami akan mencoba menyampaikan
pembahasan tentang nifaq, kufur, iman dan syirik serta dengan didukung literatur-literatur yang
telah kami dapatkan.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apakah pengertian nifaq.kufur,iman,dan
syirik ?
2.
Macam – macam nifaq,kufur,iman,dan
syirik ?
3.
Contoh nifaq,kufur,iman,dan syirik ?
4.
Akibat nifaq,kufur,iman,dan syirik ?
II.
PEMBAHASAN
1. NIFAQ
PENGERTIAN NIFA Q
Nifaq atau kemunafiqan berasal dari bahasa
arab yang berarti salah satu liang binatang yarbu’yaitu hewan semacam tikus
yang memiliki lebih dari satu liang sehingga tatkala dia di kejar melaui satu
liang akan lari menuju liang yang lain.
Dalam istilah syariat berarti perbuatan
menampakkan keislaman dan kebaikan namun menyembunyikan kekafiran serta
kejelekan.diistilahkan demikian karena pelaku masuk kedalam agama islam dari
sebuah pintu dan keluar melalui pintu lain.dalam istilah bahasa indonesia nifaq
sering disebut kemunafikan atau munafiq.
Hal ini juga disampaikan oleh Allah dalam surat QS. At-Taubah: 67:
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ
بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ
فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
67. Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan.
sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang
munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya[648].
mereka Telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya
orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik. [648] Maksudnya:
berlaku kikir[1]
Macam-macam Nifaq:
1.
Nifaq i’tiqadi yakni kemunafikan yg bersifat keyakinan. Ini merupakan nifaq
besar. Yaitu seseorang yg
menyembunyikan keyakinan kafir lalu menampakkan keislaman. Seolah-olah ia
beriman padahal dlm hati menyimpan keyakinan kafir.
2.
Nifaq ‘amali yakni kemunafikan yg bersifat amalan. perbuatan yang biasa
dilakukan orang munafik. Misal
berkata dusta, ingkar janji ,khianat terhadap yg memberi amanat atau berbuat
curang. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Empat hal tersebut apabila ada pada diri manusia ,maka dia seorang munafik yg murni dan barangsiapa yg terdapat salah satu dari empat hal tersebut berarti pada diri mansia terdapat sebuah kemunafikan: jika dipercaya berkhianat jika berbicara berdusta jika berjanji tdk menepati dan jika bertikai ia berbuat curang.”
“Empat hal tersebut apabila ada pada diri manusia ,maka dia seorang munafik yg murni dan barangsiapa yg terdapat salah satu dari empat hal tersebut berarti pada diri mansia terdapat sebuah kemunafikan: jika dipercaya berkhianat jika berbicara berdusta jika berjanji tdk menepati dan jika bertikai ia berbuat curang.”
SumberBacaan
1 Kitabut Tauhid Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hal: 17-19 2 Al-Haqiqatusy Syariyyah Muhammad ‘Umar Bazmul hal: 165
3 Tafsir As-Sa’di edisi revisi cet. Ar-Risalah hal: 944
1 Kitabut Tauhid Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hal: 17-19 2 Al-Haqiqatusy Syariyyah Muhammad ‘Umar Bazmul hal: 165
3 Tafsir As-Sa’di edisi revisi cet. Ar-Risalah hal: 944
Nifaq besar mengeluarkan pelakunya dari agama, sedangkan nifaq
kecil tidak mengeluarkan dari agama.
1.
Nifaq besar
berbeda antara yang lahir dengan yang batin dalam hal keyakinan, sedangkan
nifaq kecil berbeda antara yang lahir dengan yang batin dalam hal perbuatan
bukan dalam hal keyakinan.
2.
Nifaq besar
tidak terjadi dari seorang mukmin, sedanghkan nifaq kecil bisa terjadi dari
seorang mukmin.
3.
Pada galibnya,
pelaku nifaq besar tidak bertaubat, seandainya pun bertaubat, maka ada
perbedaan pendapat tentang diterimanya taubatnya di hadapan hakim. Lain halnya
dengan pelakunya terkadang bertaubat kepada Allah, sehngga Allah menerima
taubatnya. [‘Aqidah at-Tauhid (hal. 85-88) oleh Dr. Shalih bin Abdullah
al-Fauzan]
Akibat Buruk Nifaq
1.
Tercela dalam
pandangan Allah SWT dan sesame manusia sehingga dapat menjatuhkan nama baiknya
sendiri.
2.
Hilangnya
kepercayaan dari orang lain atas dirinya sendiri.
3.
Tidak disenangi
dalam pergaulan hidup sehari –hari
4.
Mempersempit
jalan untuk memperoleh rezeki karena orang lain tidak mempercayai lagi.
5.
Mendapat siksa
yang amat pedih kelak di hari akhir.
6.
.Menimbulkan
kekecewaan hati sehingga dapat merusak hubungan persahabatan yang telah terjalin baik.
7.
Membuka peluang
munculnya fitnah karena ucapan atau perbuatannya yang tidak menentu
2. KUFUR
Pengertian kufur.
Kufur Secara etimologi, kufur artinya menutupi,
sedangkan menurut terminology ,
kufur artinya ingkar terhadap Allah swt, atau tidak beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya, baik dengan mendustakannya maupun tidak. mendustakan, kalau
mendustakan berarti menentang dan menolak, tetapi kalau tidak mendustakan
artinya hanya sekedar tidak iman dan tidak percaya.
Macam Macam Kufur
Kufur ada dua macam : Kufur Besar dan Kufur Kecil
1.Kufur Besar
Kufur besar bisa mengeluarkan
seseorang dari agama Islam.
Kufur
besar ada lima macam :
[1].Kufur Karena Mendustakan
Dalilnya adalah firman Allah.
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ
كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُ ۚ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْكَافِرِينَ [٢٩:٦٨]
Dan
siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan
terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya?
Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir? ﴿٦٨﴾
[2].
Kufur Karena Sombong,
Dalilnya
firman Allah.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا
إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ [٢:٣٤]
Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada
Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia
takabur dan ia adalah termasuk
golongan orang-orang yang kafir. ﴿٣٤﴾
Kufur Karena Ragu
Dalilnya
adalah firman Allah.
وَدَخَلَ جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ قَالَ مَا أَظُنُّ أَنْ
تَبِيدَ هَٰذِهِ أَبَدًا [١٨:٣٥]
وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَىٰ رَبِّي
لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا [١٨:٣٦]
قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَكَفَرْتَ بِالَّذِي
خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلًا [١٨:٣٧]
لَٰكِنَّا هُوَ اللَّهُ رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِرَبِّي أَحَدًا [١٨:٣٨]
“Artinya : Dan ia memasuki kebunnya, sedang ia aniaya terhadap dirinya sendiri ; ia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, niscaya akan kudapati tempat kembali yang baik” Temannya (yang mukmin) berkata kepadanya, ‘Apakah engkau kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian Dia menjadikan kamu seorang laki-laki ? Tapi aku (percaya bahwa) Dialah Allah Rabbku dan aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun” [Al-Kahfi : 35-38]
[4]. Kufur
Karena Berpaling
Dalilnya
adalah firman Allah.
مَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا
بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ [٤٦:٣]
Kami
tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan
dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang
yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.
[5]. Kufur
Karena Nifaq
Dalilnya adalah firman Allah
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَىٰ
قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ [٦٣:٣]
Yang
demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian
menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak
dapat mengerti.
2.Kufur Kecil
Kufur kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan
pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia adalah kufur amali.
Kufur
amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai
dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Seperti
kufur nikmat,sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya.
يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ اللَّهِ ثُمَّ يُنْكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ
الْكَافِرُونَ [١٦:٨٣]
Mereka
mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang kafir.
Termasuk juga membunuh orang muslim,
Akibat Kufur
Tiga bentuk azab
Jika merujuk pada QS al-An’am [6]: 65, ada tiga bentuk azab yaitu :.
Bentuk azab yang pertama lahir sebagai
teguran kepada manusia yang sebelumnya telah diuji dengan berbagai bencana di
daratan maupun di lautan (QS [6]: 63-64). Pada saat ujian tersebut datang,
manusia berlomba-lomba memohon kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya
agar dapat diselamatkan dari berbagai musibah yang terjadi. Namun, ketika
mereka telah diselamatkan oleh Allah, mereka pun kembali ingkar dan bermaksiat
kepada-Nya, serta tidak memedulikan lagi ajaran-Nya. Seolah-olah mereka lupa
terhadap pertolongan yang telah Allah berikan.
Selanjutnya yang kedua, perilaku kufur
nikmat juga akan menggerus solidaritas sosial masyarakat, karena kufur nikmat
akan melahirkan penyakit hubbud dunya wakarohiyatul maut, yaitu cinta dunia
secara berlebihan dan takut akan kematian.
Sedangkan yang ketiga, kufur nikmat
akan menjadi pintu masuk terjadinya perang saudara antar sesama kelompok
masyarakat. Apa yang terjadi di beberapa negara Islam di Timur Tengah
seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi umat ini. Ketika kufur nikmat dipertontonkan
melalui dominasi penguasaan aset oleh segelintir elit penguasa yang hidup
berfoya-foya, yang diikuti oleh ketidakpedulian mereka terhadap nasib sesama
umat di belahan dunia yang lain, serta diinvestasikannya kekayaan ekonomi umat
ke negara-negara kapitalis dengan motif mengejar keuntungan semata, dan
menyisakan sedikit saja dana yang diinvestasikan ke negara-negara Islam
lainnya, maka munculnya perang saudara sesungguhnya merupakan sebuah
keniscayaan, sebagai teguran dari Allah SWT.
3.IMAN
Pengertian iman dari bahasa
Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman
adalah membenarkan
dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan).
Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati
bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan
kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta
dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
macam – macam Rukun Iman
• Rukun iman terbagi menjadi enam yaitu:
1.Iman kepada Allah SWT
2.Iman kepada para Malaikat
3.Iman kepada Kitab-kitab
4.Iman kepada para Rasul
5.Iman kepada Hari Kiamat
6.Iman kepada Qadha dan Qadar
1.Iman
kepada Allah SWT
Yaitu percaya kepada Allah, orang yang beriman kepada Allah akan mendapatkan
ketengan jiwa yang muncul dari kalbu secara ikhlas. Adapun yang utama kita
beriman kepada Allah yaitu kita menyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah.
2.Iman kepada para Malaikat
Semua makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. dapat dibagi kepada dua macam:
pertama, yang ghaib (al-ghaib), dan kedua, yang nyata (as-syahadah). Yang membedakan
keduanya adalah bisa dan tidak bisanya dijangkau oleh pancaindera manusia.
Seseuatu yang tidak bisa dijangkau oleh pancaindera manusia digolongkan kepada
yang ghaib, sedangkan sesuatu yang bisa dijangkau oleh pancaindera manusia
digolongkan kepada yang as-shahadah atau nyata.
Bagaimana kita mengimani dan mengetahui wujud malaikat yaitu, pertama melalui
akhbar yang disampaikan oleh Rasullullah SAW baik berupa Al-Qur’an maupun
Sunnah. Kedua lewat bukti-bukti nyata yang ada dalam semesta yang menunjukan
bahwa Malaikat itu ada.
3.Iman kepada Kitab-kitab
Secara etimologis kata kitab adalah bentuk masdhar dari kata ka-ta-ba yang
berarti menulis. Setelah menjadi masdhar berarti tulisan, atau yang ditulis.
Secara terminologis Al-Kitab adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT.
kepada para Nabi dan RasulNya.
Adapun kitab-kitab yang wajib kita tahu ada empat yaitu:
•Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS.
•Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS.
•Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud AS.
•Kitab Suci Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
4.Iman kepada para Rasul
Rasul berasal dari kata ar-sa-la artinya mengutus. Setelah dibentuk menjadi
Rasul berarti yang diutus. Dalam hal ini seorang Rasul adalah seorang yang
diutus oleh Allah SWT. untuk menyampaikan pesan (ar-risalah) kepada umatnya.
5.Iman kepada Hari Kiamat
Yang dimaksud hari akhir adalah kehidupan yang kekal sesudah kesesudah
kehidupan di dunia fana ini berakhir, termasuk semua proses dan peristiwa yang
terjadi pada Hari itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya,
serta berakhirnya seluruh kehidupan (Qiyamah), kebangkitan seluruh umat manusia
dari dalam kubur (Ba’ats), dikumpulkannya seluruh umat manusia di padang
mahsyar (Hasyr), perhitungan seluruh amal perbuatan manusia di dunia (Hisab),
penimbangan amal perbuatan tersebut untuk mengetahui perbandingan amal baik dan
amal buruk (Wazn), sampai kepada pembalasan dengan surga atau neraka (Jaza’).
6.Iman kepada Qadha dan Qadar
Secara etimologis Qadha adalah bentuk masdhar dari kata kerja qadha yang berari
kehendak atau ketetapan hukum. Dalam hali ini Qadha adalah kehendak atau
ketetapan hukum Allah SWT. terhadap segala sesuatu. Sedangkan Qadar secara
etimologis adalah bentuk masdhar dari qadara yang berarti ukuran atau
ketentuan. Dalam hali ini Qadar adalah ukuran atau ketentuan Allah SWT.
terhadap segala sesuatu. Secara terminologis ada ulam yang berpenapat kedua
istilah tersebut mempunyai pengertian yang sama, dan ada pula ynag
membedakannya. Yang membedakan, mendefinisikan Qadar sebagai: “Ilmu Allah SWT.
Tentang apa-apa yang akan terjadi pada seluruh makhlukNya pada masa yang akan
datanh”. Dan Qadha adalah: “Penciptaan segala sesuatu oleh Allah SWT. Sesuai
dengan ilmu dan IradahNya”.
•contoh Hal - hal yang membatalkan iman
Pembatal iman atau “nawaqidhul iman” adalah sesuatu yang dapat menghapuskan
iman sesudah iman masuk didalamnya yakni antara lain:
1.Mengingkari rububiyah Allah atau sesuatu dari kekhususan- kekhususanNya, atau
mengaku memiliki sesuatu dari kekhususan tersebut atau membenarkan orang yang
mengakuinya.
2.sombong serta menolak beribadah kepada Allah
3.menjadikan perantara dan penolong yang ia sembah atau ia mintai (pertolongan)
selain Allah.
4.menolak sesuatu yang ditetapkan Allah untuk diriNya atau yang ditetapkan oleh
RasulNya.
5.mendustakan Rasullullah.
6.mengolok-olok atau mengejek-ejek Allah atau Al-Qur’an atau agama Islam atau
pahala dan siksa yang sejenisnya, atau mengolok-olk Rasullullah atau seorang
Nabi, baik itu gurauan maupn sungguhan, dan lain sebagainya.
4.
PENGERTIAN SYIRIK
Menurut bahasa: Syirik adalah sebuah kata yang digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu yang terjadi antara dua orang atau lebih.
Menurut istilah syar’i: Syirik kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa
maksudnya menjadikan sekutu bagi Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa, baik dalam
rububiyahnya ataupun uluhiyahnya, tetapi istilah syirik lebih sering digunakan
untuk syirik dalam uluhiyahnya.
a.
MACAM-MACAM SYIRIK
Para ulama berbeda pendapat dalam mengungkapkan pembagian syirik meski intinya
tidak terlepas dari tiga penggunaan kata syirik yang telah dibahas di atas. Namun pembagian yang merangkum semuanya bisa kita katakan bahwa
syirik terbagi menjadi dua:
1. Syirik Akbar.
Syirik ini terbagi menjadi
dua:
1) Syirik yang berkaitan dengan dzat Allah SWT atau syirik dalam rububiyah Allah SWT. Syirik ini
terbagi lagi menjadi dua:
a. Syirik dalam ta’thil, seperti syirik yang dilakukan oleh Fir’aun dan
orang-orang atheis.
b. Syirik yang dilakukan oleh orang yang menjadikan sembahan lain selain Allah
SWT tetapi tidak menafikan asma (nama-nama), sifat-sifat dan rububiyah Nya,
seperti syirik yang dilakukan oleh orang-orang Nashrani yang menjadikan Allah
SWT sebagai salah satu dari tiga Tuhan
(trinitas).
2) Syirik yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa
atau syirik dalam uluhiyyah. Syirik ini ada empat jenis:
(1) Syirik dalam berdo’a; yaitu berdo’a kepada selain Allah SWT.
(2) Syirik dalam niat, keinginan dan kehendak. Beramal karena ditujukan kepada
selain Allah SWT menyebabkan pahalanya hilang.
(3) Syirik dalam keta’atan; yaitu seorang hamba taat kepada makhluk dalam
perbuatan ma’shiyat kepada Allah SWT.
(4) Syirik dalam mahabbah; yaitu seorang hamba mencintai makhluk seperti cintanya
kepada Allah SWT.
2.Syirik Ashghar.
Syirik Ashghar terbagimenjadi dua:
1) Yang Zhahir (tampak);
- mengerjakan amal dengan riya`. Melakukan perbuatan untuk selain Allah SWT yang zhahir (tampak)nya untuk Allah Subhaanahu
Wa Ta'aalaa, tetapi dalam hatinya tidak ikhlas karena Allah SWT.
- dengan ucapan, seperti bersumpah dengan selain Allah SWT, perkataan: Ma Syaa
Allah wa Syi`ta.
2) Yang Khafiyy (samar);
Yaitu sesuatu yang kadang-kadang, terjadi dalam perkataan atau perbuatan
manusia tanpa ia sadari bahwa itu adalah syirik.
Pertama:Syirik merendahkan eksistensi kemanusiaan
Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab
Allah menjadikan manusia sebagai hamba Allah di muka bumi. Allah memuliakannya,
mengajarkan seluruh nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit
dan di bumi semuanya. Allah telah menjadikan manusia sebagai penguasa di jagad
raya ini. Tetapi kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya. Ia
lalu menjadikan sebagian dari makhluk Allah sebagai Tuhan dan sesembahan. Ia
tunduk dan menghinakan diri kepadanya.
Ada sebagian dari manusia yang menyembah sapi
yang sebenarnya diciptakan Allah untuk manusia agar hewan itu membantu
meringankan pekerjaannya. Dan ada pula yang menginap dan tinggal di kuburan
untuk meminta berbagai kebutuhan mereka. Allah berfirman: “Dan berhala-berhala
yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang
berhala-berhala itu (sendiri) di buat orang. (Berhala-berhala) itu benda mati,
tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah
penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan”. (Al-Hajj:20-21)
“Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan
Allah maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau
diterbangkan angin ketempat yang jauh”. (Al-Hajj: 31)
KeduaSyirik adalah sarang
khurofat dan kebatilan
Dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan
perbuatan syirik, “barang dagangan” dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir
dan yang semacamnya menjadi laku keras. Sebab
mereka mendakwahkan (mengklaim) bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang
sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah. Jadi dengan adanya
mereka, akal manusia dijadikan siap untuk menerima segala macam
khurofat/takhayul serta mempercayai para pendusta . Sehingga dalam masyarakat
seperti ini akan lahir generasi yang tidak mengindahkan ikhtiar (usaha) dan
mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan Allah).
Ketiga Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan
yang bermanfaat
Syirik mengajarkan kepada para pengikutnya
untuk mengandalkan para perantara, sehingga mereka meremehkan amal shalih.
Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa dengan keyakinan bahwa para
perantara akan memberinya syafa’at di sisi Allah. Begitu pula orang-orang
kristen melakukan berbagai kemungkaran, sebab mereka mempercayai Al-Masih telah
menghapus dosa-dosa mereka ketika di salib. Sebagian umat Islam mengandalkan
syafaat Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam tapi mereka meninggalkan
kewajiban dan banyak melakukan perbuatan haram. Padahal Rasul Shallallaahu
alaihi wa Sallam berkata kepada putrinya: “Wahai Fathimah binti Muhammad,
mintalah dari hartaku sekehendakmu (tetapi) aku tidak bermanfaat sedikitpun
bagimu di sisi Allah”. (HR. Al-Bukhari).
Keempat: Syirik
menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka
Syirik menyebabkan kesia-siaan dan kehampaan di
dunia, sedang di akhirat menyebabkan pelakunya kekal di dalam Neraka. Allah
berfirman: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah,
maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga dan tempatnya ialah Neraka, dan
tidaklah ada bagi orang-orang dhalim itu seorang penolongpun”. (Al-Maidah: 72).
III.
KESIMPULAN
Manusia merupakan khalifah dimuka bumi ini, Allah SWT pun
mengkaruniakan kepada manusia kesempurnaan melebihi ciptaan Allah yang lain,
meskipun dalam kesempurnaan tersebut juga terkandung keterbatasan. Oleh Allah
SWT manusia dikaruniai Akal dan Nafsu dalam diri manusia pun dihembuskan Nur
Ilahia, dari nur Ilahiah ini dalam diri manusia terdapat sifat-sifat
Allah, namun selain sifat-sifat Allah tersebut ternyata manusia juga memiliki
beberapa sifat yang pada makalah ini dibahas oleh penulis.Sifat-sifat tersebut
ialah sifat Nifaq, Syirik, Kufur dan Iman. Nifaq ialah bahwa seseorang tersebut
memperlihatkan sesuatu baik berupa ucapan, tingkah laku yang berlainan dengan
yang ada dihatinya, Syirik ialah menyamakan Allah dengan zat selain Allah dalam
Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah SWT. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah,
kufur ialah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau
tidak mendustakannya maksud mendustakan berarti menentang atau menolak
sedangkan tidak mendustakan artinya hanya sekedar tidak iman dan tidak percaya,
sedangkan iman ialah Membenarkan
dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.
IV.
PENUTUP
Demikan makalah ini yang dapat pemakalah sampaikan,pemakalah sadar
masih banyak kuarang sempurna,untuk itu kritik saran yang bersifat membantu
sangat kami harapkan guna untuk kesempurnan selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Salafiyunpad, Nifaq dan jenis-jenisnya,
http://salafiyunpad.wordpress.com, diakses 16 September 2011
Yazid
bin Abdul Qadir Jawas,Syarah Aqidah Ahlus sunah waljamaah,Bogor ;
pustaka iman asyafi’i , 2006,
Mu’in, Taib Thahir Abdul,Ilmu
Kalam ,Jakarta :Widjaya,1966
Abdurrahman Madjrie, Meluruskan Akidah, Yogyakarta : Titian
Ilahi Press, 1997