Seringkali kita
menganggap bahwayang namanya rezeki adalah limpahan materi atau kekayaan yang
super mewah dan glamour. Rezeki adalah uang, sehingga yang namanya orang kaya
adalah mereka yang memiliki banyak uang, padahal tidak demikian dalam pandangan
Rosul. Orang yang kaya adalah orang yang kaya hatinya. Banyak di antara kita
yang memiliki sesuatu tetapi ia merasa hal itu bukanlah kategori kekayaan yang
patut dibanggakan, meskipun orang lain tidak memiliki barang tersebut.
Orang semacam ini dapat
dikategorikan sebagai orang yang tidak dapat mensyukuri nikmat yang telah
diberikan Allah kepadanya. Sadarkah kita bahwa kunci tambahnya nikmat Allah
adalah bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita
sekecil apapun bentuk.
Suatu ketika datanglah
seorang pengemis kepada Abdullah bin Umar ra, Abdullah berkata: “Bukanlah
engkau telah mengetahui bahwa aku ini termasuk orang-orang fakir kaum Muhajirin
yang Hijrah ke Madinah,,?” sambil manggut-manggut pengemis itu bertanya :
“Apakah engkau memiliki seorang istri, tempat engkau bersanding..?”
“Ya, aku memilikinya!”
jawab Abdullah. Pngemis itu bertanya
lagi: “Apakah engkau memiliki rumah, tempat engkau berteduh dari hujan dan
terik matahari..?”
“ya, aku memilikinya!”
jawab Abdullah lagi dengan tenang. Sambil menggeleng-gelengkan kepala, pengemis
itu berkata: “kalau begitu engkau termasuk golongan orang-orang kaya..!”
Abdullah terperangah
dan berkata : “Aku juga memiliki seorang pembantu.” Sambil menelunjukan jari
kepada Abdullah, pengemis itu menutup pembicaraannya dengan ucapan: “kalau begitu, kamu kamu termasuk golongan para
raja..”
Kemudian pengemis tu
pergi ngeloyor dengan tangan hampa. Kasihan si pengemis ini, ia pergi dengan
tangan hampa, tidak mendapatkan apa-apa
dari orang yang ia anggap sebagai orang yang lebih mampu darinya. Allah swt
dala Al-Qur’an sudah wanti-wanti kepada umatnya agar tidak menghardik para
pengemis.
Sadarkah kita bahwa
dengan bersedekah sebagaimana di informasikan oleh Rasul, sebetulnya akan
menambah keberkahan rezeki kita, bukan menjadikan bangkrut atau tambah miskin
atau bahkan kehilangan harta. Dengan bersedekah, Allah akan mencukupi kebutuhan
kita. Sekali lagi ini adalah ilmu yang harus diamalkan , bukan untuk
diperdebatkab.
“orang yang kaya adalah orang yang
Kaya hatinya”