Dari Abu Dzar Al Ghifari
radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagaimana
beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman (*1. Hadits
seperti ini disebut hadits qudsi, yaitu hadits yang maknanya dari Allah dan
redaksinya dari Rasulullah saw.: Wahai hambaku, sesungguhya aku telah
mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya
(kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat
kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya
Aku akan memberikan kalian hidayah.
Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan
kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian
makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku
berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan
kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian
semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa
semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku
sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku
sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hambaku seandainya sejak orang pertama
diantara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya
berada dalam keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak
menambah kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama
diantara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara
kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal
itu mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak
orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir semunya berdiri di sebuah
bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi,
niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah
jarum yang dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua
perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan
balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikaan maka hendaklah dia
bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah
ada yang dicela kecuali dirinya. (Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits
:
1.
Menegakkan
keadilan diantara manusia serta haramnya kezaliman diantara mereka merupakan
tujuan dari ajaran Islam yang paling penting.
2.
Wajib
bagi setiap orang untuk memudahkan jalan petunjuk dan memintanya kepada Allah
ta'ala.
3.
Semua
makhluk sangat tergantung kepada Allah dalam mendatangkan kebaikan dan menolak
keburukan terhadap dirinya baik dalam perkara dunia maupun akhirat.
4.
Pentingnya
istighfar dari perbuatan dosa dan sesungguhnya Allah ta'ala akan mengampuninya.
5.
Lemahnya
makhluk dan ketidakmampuan mereka dalam mendatangkan kecelakaan dan
kemanfaatan.
6.
Wajib
bagi setiap mu'min untuk bersyukur kepada Allah ta'ala atas ni'mat-Nya dan
taufiq-Nya.
7.
Sesungguhnya
Allah ta'ala menghitung semua perbuatan seorang hamba dan membalasnya.
8.
Dalam
hadits terdapat petunjuk untuk mengevaluasi diri (muhasabah) serta penyesalan
atas dosa-dosa
Tema-tema hadits yg terkait dg
Al-Qur'an
1.
Besarnya
bahaya kezaliman : 7 : 44, 10 : 13
2.
Allah
sumber hidayah dan rezeki : 18 : 17,
3.
Kemurahan
dan ampunan Allah ta'ala : 39 : 53, 7 : 156
4.
Kebaikan
dan keburukan akan kembali kepada manusia : 17 : 7, 47 : 38, 7 : 160