Skip to main content

PENGARUH ASUPAN ENERGI SARAPAN PAGI DENGAN KEBUGARAN JASMANI


Oleh : Lia Ristiyanti*
Abstrak
Setiap orang dalam kehidupannya membutuhkan dan mengonsumsi berbagai bahan makanan untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan. Asupan energi berasal dari zat gizi makro yang terdapat dalam makanan berupa karbohidrat, protein, dan lemak. Untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia serta memperoleh energi agar dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari harus dipenuhi kebutuhan zat-zat gizinya. Setiap jenis makanan memberikan zat-zat gizi yang berbeda, dan setiap zat gizi yang terkandung dalam makanan akan memberikan manfaat yang berbeda pula. Sarapan pagi merupakan suatu kegiatan yang penting sebelum melakukan aktivitas fisik di pagi hari dan menyumbangkan gizi 20 – 30% dari kebutuhan kalori sehari. Kebugaran jasmani adalah bagian yang penting dari pertumbuhan dan perkembangan. Sarapan pagi secara rutin merupakan hal yang sangat penting, karena dengan sarapan pagi dapat memberikan manfaat bagi kesehatan baik fisik maupun mental. Dengan sarapan pagi pula, maka akan diperoleh kebugaran jasmani yang maksimal.
Kata kunci : makanan, asupan energi, sarapan pagi, kebugaran jasmani
*Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang


Pendahuluan
Setiap orang dalam kehidupannya membutuhkan dan mengonsumsi berbagai bahan makanan untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan. Energi dapat timbul karena adanya pembakaran karbohidrat, protein, dan lemak dalam tubuh manusia (Kartasapoetra, 2008: 16). Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi setiap orang dari janin dalam kandungan, bayi, balita, usia sekolah, remaja, dewasa, dan usia lanjut (Direktorat Gizi Masyarakat, 2000: 4).
Manusia yang kurang makan akan lemah dalam kegiatan, pekerjaan fisik, dan daya pemikirannya karena kurangnya zat-zat makanan yang masuk ke dalam tubuh (Kartasapoetra, 2008: 16).
Berdasarkan rekomendasi WHO, sarapan yang baik dan memenuhi kriteria gizi adalah sarapan yang menyuplai karbohidrat (55-65%), protein (12-15%), dan lemak (24-30%). Zat-zat gizi dibutuhkan untuk mendukung aktivitas remaja yang berkesinambungan dan terus menerus sehingga kebugaran jasmaninya baik.
Kebugaran tubuh merupakan bagian yang penting dari petumbuhan dan perkembangan termasuk pada remaja (Atmojo MB, 2008: 53). Kebugaran jasmani bermanfaat untuk mencegah kelebihan berat badan, menjaga daya tahan paru dan jantung, kekuatan dan daya tahan otot, kelentukan, komposisi tubuh yang ideal dan sehat, dapat meningkatkan produktivitas kerja, merasa tentram dan nyaman, serta memiliki rasa percaya diri dan hidup seimbang. Untuk itu diperlukan asupan makanan yang cukup dari sarapan pagi sebagai penunjang kebugaran tubuh sebelum melakukan aktivitas di pagi hari (Irianto DP, 2004: 4).
Hasil survei tim pengembang Sport Development Index tahun 2005 meneliti kebugaran jasmani pelajar SD, SMP, dan SMA di seluruh Indonesia yaitu baik sekali 0%, baik 5,66%, sedang 37,66%, kurang 45,97%, dan kurang sekali 10,71%. Hasil penelitian secara nasional yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional menunjukkan bahwa tingkat kebugaran jasmani para remaja yang berada di sekolah menengah hanya 5,29% yang termasuk kategori baik sekali, 6,19% kategori baik, 29,99% kategori sedang, 30,01% kategori kurang, dan 18,5% termasuk kategori kurang sekali (Kriswanto ES dan Dimyati, 2009: 219).
Masa remaja usia 10-19 tahun merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia dan pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Pada masa remaja biasanya terjadi keterlambatan tumbuh kembang tubuh, tetapi tidak berarti factor gizi pada usia ini tidak diperhatikan lagi. Sifat energik pada usia remaja menyebabkan aktivitas fisik meningkat sehingga kebutuhan energi juga meningkat (Moehji S, 2003: 63). Remaja akan tumbuh sehat jika mengonsumsi makanan yang cukup gizi dan teratur sehingga dapat memperoleh prestasi yang tinggi, kebugaran yang baik untuk melakukan semua aktivitas, dan sumber daya manusia yang berkualitas (Direktorat Gizi Masyarakat, 2000: 4).
Usia remaja cenderung memiliki aktivitas yang tinggi, tetapi belum tentu mampu melakukannya dengan tubuh yang bugar dikarenakan kurangnya asupan energi terutama asupan makanan sarapan pagi 470-705 kkal yang diperlukan untuk memulai aktivitas. Remaja yang sering tidak sarapan pagi akan mengalami rasa lapar dan lemas, kebugaran jasmani dalam melakukan aktivitas rendah, kemampuan menangkap pelajaran dan semangat menurun bahkan kesadaran menurun/ pingsan.
Asupan Gizi
Asupan energi berasal dari zat gizi makro yang terdapat dalam makanan berupa karbohidrat, protein, dan lemak (Sediaoetama AD, 2002: 209). Zat gizi ini diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier S, 2009: 4). Komposisi zat gizi yang dianjurkan adalah 60% karbohidrat, 25% lemak, dan 15% protein (Irianto DP, 2004: 8). Kekurangan gizi secara umum menyebabkan gangguan pada pertumbuhan anak dan produksi tenaga untuk bergerak, bekerja, serta melakukan aktivitas berkurang. Menurut Almatsier S (2009: 306), angka kecukupan gizi untuk wanita usia 13-15 tahun tertera pada tabel di bawah ini :
Angka Kecukupan Gizi
Usia 13-15 th (49kg/ 152 cm)
Energi (kkal)
2350
Protein (g)
57
Sumber: Almatsier S, 2009: 306
Untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia serta memperoleh energi agar dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari harus dipenuhi kebutuhan zat-zat gizinya (Kartasapoetra, 2003: 4). Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik dan masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolism. Zat gizi yang tergolong sebagai sumber energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Zat gizi yang memiliki fungsi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh adalah protein, lemak, mineral, dan vitamin. Sedangkan zat gizi yang berfungsi sebagai pengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin, air, dan protein. Zat gizi berdasarkan jumlahnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu (1) zat gizi makro yaitu zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar seperti karbohidrat, protein, dan lemak, dan (2) zat gizi mikro yaitu zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang kecil seperti mineral dan vitamin. Sumber zat gizi bias berasal dari nabati maupun hewani (Yusuf L, 2008: 22).
Makanan dapat memberikan zat-zat gizi yang diperlukan untuk fungsi normal tubuh. Menurut Almatsier S. (2009: 8), manfaat yang diperoleh dari asupan makanan adalah memberikan energi, pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, dan mengatur proses tubuh.
Sarapan Pagi
Sarapan pagi termasuk dalam 13 Pedoman Umum Gizi Seimbang yaitu makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum beraktivitas yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan (Gizinet, 2009: 5). Menurut berbagai kajian, frekuensi makan yang baik adalah 3 kali sehari, hal ini berarti sarapan pagi hendaknya jangan ditinggalkan. Sarapan pagi berupa makanan atau minuman yang memberikan energi dan zat gizi lain yang dikonsumsi pada pagi hari dan bisa dilakukan antara pukul 06.00 – 08.00 (Khomsan A, 2004: 103). Sarapan pagi merupakan suatu kegiatan yang penting sebelum melakukan aktivitas fisik di pagi hari dan menyumbangkan gizi 20 – 30% dari kebutuhan kalori sehari (Soekirman, 2000: 58).
Sarapan pagi hendaknya dilakukan supaya dapat mendukung konsentrasi belajar dan memberikan kontribusi penting beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh dalam proses fisiologis (Khomsan A, 2004: 103). Sarapan pagi dapat mempertahankan daya tahan saat bekerja, untuk memelihara kebugaran jasmani, membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran serta diperlukan untuk menunjang aktivitas sekolah misalnya pada awal sekolah menengah pertama khususnya siswa putri. Hal ini dikarenakan terjadi perubahan pola makan remaja yang berbeda dengan anak-anak ditandai dengan kecenderungan untuk membatasi asupan makanan dengan melewatkan waktu makan terutama sarapan pagi (Kadarzi, 2009: 6). Sarapan pagi diharapkan dapat menjaga penyediaan kalori untuk dipergunakan 2 jam pertama pagi hari sebelum waktunya makanan kecil kira-kira pukul 10.00 akan meningkatkan lagi kalori yang mungkin sudah berkurang sesudah digunakan (Moehji S, 2003: 76).
Ada beberapa akibat yang dapat terjadi jika seseorang tidak sarapan pagi yaitu badan terasa lemah karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk tenaga, tidak dapat melakukan kegiatan atau pekerjaan pagi hari dengan baik, kebugaran jasmani rendah, anak sekolah tidak dapat berpikir dengan baik dan malas, orang dewasa hasil kerjanya menurun (Kadarzi, 2009:6).
Kebugaran Jasmani
Secara umum kebugaran jasmani adalah bagian yang penting dari pertumbuhan dan perkembangan termasuk pada remaja (Atmojo MB, 2008: 53). Menurut Mukholid A (2004: 2) kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja dan mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Kebugaran jasmani dapat bermanfaat membangun kekuatan dan daya tahan otot, meningkatkan daya tahan aerobik, meningkatkan fleksibilitas, dan membakar kalori yang memungkinkan tubuh terhindar dari kegemukan (Gilang M, 2007: 80).
Sarapan pagi secara rutin adalah sebuah aktivitas yang penting artinya bagi anak-anak, remaja, ibu hamil, maupun dewasa. Khusus untuk anak usia sekolah, sarapan pagi secara rutin merupakan hal yang istimewa karena mereka yang melakukannya mendapat manfaat kesehatan, baik secara fisik maupun mental.
Pada tahun 2005, para peneliti dari Universitas Florida AS menemukan, anak-anak dan remaja yang secara teratur sarapan cenderung memiliki profil yang unggul dalam nutrisi dibandingkan dengan mereka yang tidak sarapan. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Dietetic Association itu juga menunjukkan keistimewaan lain dari sarapan, yaitu dapat meningkatkan kemampuan memori, hasil tes, serta tingkat kehadiran sekolah.
Menurut American Dietetic Association dan Mayo Clinic, meski penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan, untuk menetapkan rekomendasi spesifik mengenai sarapan pagi sudah terdapat cukup bukti untuk mendukung pentingnya sarapan pagi. Melakukan sarapan pagi memberikan kesempatan pada anak-anak untuk mendapatkan nutrisi penting yang dapat digunakan sebagai bahan bakar mereka untuk melakukan aktivitas fisik dan kinerja mental sepanjang hari (Candra Asep, 2011: 1)
Simpulan
Kebutuhan tubuh akan zat gizi penting untuk dipenuhi, karena zat gizi tersebut sangat penting untuk memelihara pertumbuhan, perkembangan, dan agar memperoleh asupan energi untuk melakukan kegiatan fisik sehari-hari. Sarapan pagi memberikan nutrisi penting yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk melakukan aktivitas fisik dan kinerja mental sepanjang hari, termasuk untuk memperoleh kebugaran jasmani yang maksimal.
Daftar Pustaka
S., Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Asep, Candra. Keistimewaan Sarapan Pagi pada Anak. http://health.kompas.com, diakses tanggal 10 Desember 2013.
Direktorat Gizi Masyarakat. 2000. Gizi bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Reproduksi Remaja. www.ceria.bbkbn.go.id, diakses tanggal 10 Desember 2013.
Gizinet. 2009. Buku Pintar Konseling Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi). http://www.gizi.net/pedoman-gizi/download/kadarzi.DOC, diakses tanggal 9 Desember 2013.
DP., Irianto. 2007. Panduan Lengkap Gizi Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: CV. Candi Offset.
Kartasapoetra. 2008. Ilmu Gizi: Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
A., Khomsan . 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
ES., Kriswanto dan Dimyati. 2009. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani melalui Aplikasi Model Pembelajaran ARIAS. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Yogyakarta.
S., Moehji. 2003. Ilmu Gizi 2: Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papas Sinar Siranti.
A., Mukholid. 2004. Pendidikan Jasmani. Jakarta: Yudhistira.
AD., Sediaoetama. 2008. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta: Dian Rakyat.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Ulvie dan Yuliana N.S. 2011. Tingkat Kesegaran Jasmani , Status Gizi dan Asupan Zat Gizi Makan Pagi pada Siswa SMP Negeri di Kota Yogyakarta Volume I, Edisi I, Juli 2011, http://journal.unnes.ac.id
L., Yusuf. 2008. Teknik Perencanaan Gizi Makanan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.



Popular posts from this blog

Hadist Qouliyah, Fi’liyah dan Taqririyah

Hadits Qauliyah, Fi’liyah dan Taqririyah 1.       Hadits Qauli Yang dimaksud dengan hadist Qauli, ialah segala bentuk perkataan atau ucapan yang disandarkan kepada Nabi SAW. dengan kata lain hadist tersebut berupa perkataan Nabi SAW yang berisi berbagai tuntutan dan petunjuk syara’, peristiwa-peristiwa dan kisah-kisah, baik yang berkaitan dengan aspek akidah, syari’ah maupun akhlaq. Diantara contoh Hadist Qauli adalah hadist tentang do’s Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang yang mendengar, menghafal, dan menyampaikan ilmu. Hadist tersebut berbunyi: نَضَّرَ اللّهُ امْراءً سَمِعَ مِنَّاحَدِيْثًا فَحَفِظَةُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ غَيْرَهُ فَاِنّهُ رُبَّ حَامِلٍ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيْهٍوَرُبَّ حَامِلٍ فِقْهٍ اِ لَى مَنْ هُوَ اَفْقَهُ مِنْهُ ثَلاَ   ثٌ خِصَالٍ لاَيَغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ اَبَدًا اِخْلاَ صُ الْعَمَلِ لِلّهِ وَمُنَا صَحَةُ وُلاَةِ الاْمرِ وَلُزُوْمُ الْجَمَاعةِ فَاِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيْطُ مِنْ وَرائِهِمْ (رواه احمد). Artinya: Semoga Allah

10 Foto Syur Artis Indonesia Yang Bikin Heboh

pay per click advertising pay per click advertising [Putar Video SEKS: KLIK]   - Diabadikan, kata tersebut tampaknya sangat pantas untuk menilai sebuah jepretan  foto . Sangat wajar pula jika sebuah   pose  hanya dijadikan sebagai konsumsi pribadi. Lalu bagaimana jika   foto pribadi  itu tersebar ke publik? Dengan teknologi internet tampaknya hal-hal yang bersifat  pribadi  semakin tergadaikan. Bahkan, hal tersebut menimpa   artis-artis Indonesia . Ini dia   10 foto ‘nakal’ artis yang bikin heboh . 1. Mayangsari Pada 2009 lalu memang sedang hangat-hangatnya   hubungan ‘terlarang’ antara Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo . Sempat tak mengakui terlibat   percintaan , namun   foto-foto nakal   mereka tersebar di internet. Ada beberapa   foto Mayang  mengenakan kimono terbuka yang memperlihatkan tubuhnya yang berbalut celana dalam dan bra.   Foto   tersebut cukup jelas memperlihatkan lekuk tubuh perempuan kelahiran Purwokerto tersebut. Foto kedua memperlihatkan kea

MAKALAH SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI JAWA

MAKALAH SEJARAH  MASUKNYA  ISLAM  DI JAWA I.      PENDAHULUAN Berbagai artikel, berbagai pendapat tentang sejarah masuknya Islam di Jawa yang sangat sulit untuk di percayai yang manakah diantaranya yang paling mendekati kebenarannya. Islam begitu sangat penting untuk diketahui asal muasal pembawanya ke Jawa, juga masih diragukan karena banyaknya pendapat tersebut sehingga para penganut Islam pun kontroversional dalam mengimani hal-hal yang berkaitan dengan proses-proses adanya Islam di Jawa. Banyak tokoh-tokoh pula yang berjasa atas berdirinya Islam di Jawa yang membawa pengaruh besar atas perkembanganya yang patut kita hargai pengorbananya kepada kita semua yang sehingga kini pun telah senantiasa hidup dalam kebenaran oleh karena ilmu-ilmu dan dakwah mereka yang meluruskan jalan kita sampai detik ini pun masih terkenang para penyebar terdahulu. Dengan bermacam-macam cara telah mereka tempuh demi terrcapainya tujuan mereka menyampaikan kebenaran agama Islam. Dala