FUNGSI ILMU TAKHRIJUL HADITS
Bagi seorang peneliti
hadis, kegiatan
takhrijul hadits sangat penting. Ada tiga hal yang menyebabkan pentingnyatakhrijul hadis dalam melaksanakan penelitian hadis. Berikut ini:
1.
Untuk
mengetahui asal usul riwayat hadis yang akan diteliti
Suatu hadis
akan sangat sulit diteliti status dan kualitasnya bila terlebih dahulu tidak
diketahui asal usulnya. Tanpa diketahui asal usulnya, maka sanad dan matan
hadis yang bersangkutan sulit diketahui susunannya menurut sumber
pengambilannya. Tanpa diketahui susunan sanad dan
matannya secara benar, maka hadis yang bersangkutan akan sulit diteliti
secara cermat. Untuk mengetahui
bagaimana asal usul hadis yang akan diteliti itu, maka kegiatan takhrij
perlu dilakukan terlebih dahulu.
2.
Untuk
mengetahui seluruh riwayat bagi hadis yang akan diteliti
Hadis yang akan
diteliti mungkin memiliki lebih dari satu sanad. Mungkin saja, salah satu sanad
hadis itu berkualitas dhaif, sedang yang lainnya berkualitas shahih. Untuk
dapat menentukan sanad yang berkualitas dhaif dan yang berkualitas shahih, maka
terlebih dahulu harus diketahui seluruh riwayat hadis yang bersangkutan. Dalam
hubungannya untuk mengetahui seluruh riwayat hadis yang sedang akan diteliti,
maka kegiatan takhrij perlu dilakukan.
3. Untuk
mengetahui ada atau tidak adanya syahid dan mutabi’ pada sanad
yang diteliti
Ketika hadis
diteliti salah satu sanadnya, mungkin ada periwayat
lain yang sanadnya mendukung pada sanad yang sedang diteliti. Dukungan (colaboration)
itu bila terletak pada bagian periwayat tingkat pertama, yakni tingkat sahabat
nabi, disebut sebagai syahid,sedang bila terdapat dibagian bukan periwayat
tingkat sahabat disebut sebagai mutabi’. Dalam penelitian sebuah sanad, syahid
yang didukung oleh sanad yang kuat dapat memperkuat sanad yang sedang diteliti.
Begitu pula mutabi’ yang memiki sanad yang kuat, maka sanad yang sedang
diteliti mungkin dapat ditingkatkan kekuatannya oleh mutabi’ tersebut.
Untuk mengetahui, apakah suatu sanad memiliki syahid atau mutabi’,
maka seluruh sanad hadis itu harus dikemukakan. Itu berarti, takhrijul hadisharus dilakukan terlebih dahulu. Tanpa kegiatan takhrijul hadis, tidak
dapat diketahui secara pasti seluruh sanad untuk hadis yang sedang diteliti.