Absorpsi dan Ekskresi Mineral Mikro Pada Krom (Cr)
Krom
pertama kali dihubungkan dengan kekurangan pada manusia pada tahun 1966. Krom merupakan
mineral esensial yang berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida.
Seperti halnya besi, krom berada dalam berbagai bentuk dengan jumlah muatan
berbeda. Krom paling mudah diabsorpsi dan paling efektif bila berada dalam
bentuk Cr+++. Absorpsi krom naik bila konsumsi rendah dan turun bila konsumsi
tinggi.
Krom
dalam bentuk Cr+++ diabsorpsi sebanyak 10% hingga 25%. Bentuk lain krom hanya
diabsorpsi sebanyak 1%. Mekanisme absorpsi belum diketahui dengan pasti.
Absorpsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom mengendap dalam media
alkali usus halus. Jumlah yang diabsorpsi tetap hingga konsumsi sebanyak 49 ug,
setelah itu ekskresi melalui urin meningkat. Ekskresi melalui urin meningkat
oleh konsumsi gula sederhana yang tinggi, aktifitas fisik berat, atau trauma
fisik.
Seperti
halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan transferin
tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin.
Krom
dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan
insulin dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian
dalam pelepasan energi. Percobaan pada hewan menunjukkan bahwa kekurangan krom
dapat menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin
normal. Dalam keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma mirip
diabetes. Krom diduga merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi
glukosa (glucose tolerance factor) bersama asam nikotinat dan glutation.
Toleransi terhadap glukosa tampaknya dapat diperbaiki dengan suplementasi krom.
Hal ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Konsentrasi
krom di dalam jaringan tubuh menurun dengan umur, kecuali pada jaringan
paru-paru yang justru meningkat.
Kekurangan
krom karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom belum
ditentukan. Amerika Serikat menetapkan jumlah yang aman untuk dikonsumsi oleh
orang dewasa adalah sebanyak 50-200 ug sehari.
Lanjut Membaca Selenium (Se)