MAKALAH MUHAMMADIYAH Sejarah Lahirnya dan Doktrin Teologinya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah gerakan modernis islam yang paling berpengaruh di
Indonesia, dan gerakan ini lebih hati-hati serta luntur dalam menghadapi
gelombang perubahan politik. Menurut para sejarawan gerakan islam modern muncul
sejak akhir abad ke-19, terutama
dipelopori oleh Jamaluddin al-Afghani dan murid serta koleganya Muhammad Abduh.
Muhammadiyah yang didirikan pada 8 Zulhijjah 1330H bertepatan dengan 18
Nopember 1912 Miladiyah oleh K.H. Ahmad Dahlan, setelah menerima pengaruh
gagasan-gagasan Muhammad Abduhtentang perlunya usaha reformasi dan pembaharuan pendidikan
islam di seluruh dunia. Usaha ini menjadi prasyarat bagi pembangunan kembali
alam pikiran umat islam dalam menghadapi perubahan sosial yang begitu cepat di
abad modern.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Muhammadiyah?
2. Bagaimana Sejarah lahirnya Muhammadiyah?
3. Apa saja ruang lingkup Muhammadiyah?
4. Bagaimana doktrin teologi Muhammadiyah
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Lahirnya Muhammadiyah
K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah sebagai upaya penyempurnaan
pemikiran beliau dalam melaksanakan islam dengan sebenar-benarnya dan
sebaik-baiknya. Sebelum resmi menjadi organisasi, embrio Muhammadiyah merupakan
gerakan atau bentuk kegiatan dalam rangka melaksanakan agama islam
bersama-sama. Dalam gerakannya itu, beliau dibantu oleh sahabat-sahabatnya ini
membuktikan bahwa untuk melaksanakan islam tidak bisadilakukan sendirian,
tetapi harus bersama sama dengan orang lain.
Faktor yang mendorong berdirinya Muhammadiyah
:
a. Faktor Subyektif
Ialah pelakunya sendiri. Kalau mendirikan Muhammadiyah maka harus dimulai
dari orangnya sendiri. Pribadi K.H. Ahmad Dahlan (bukan fisiknya) itu sendiri
merupakan Faktor subyektif. Faham dan keyakinan agama islam serta penghayatan
dan pengamalannya menjadi faktor subyektif yang mendorong berdirinya
Muhammadiyah. Orangnya berupa K.H. Ahmad Dahlan tetapi yang haqiqi dan faham
agamanya, dilengkapi dengan penghayatan dan pengamalan agamanya.
Jadi, esensi yang mendorong kelahiran Muhammadiyah adalah faham dan
keyakinan agama K.H. Ahmad Dahlan yang dilengkapi dengan penghayatan dan
pengamalan agamanya. Inilah yang membentuk K.H. Ahmad Dahlan sebagai subyek
yang mendirikan amal jariyah Muhammadiyah.
b. Faktor Obyektif
Ialah keadaan dan kenyataan yang berkembang saai itu. Faktor Obyektif
tersebut dibagi menjadi 2 :
1. Faktor Intern umat Islam
Yang dimaksud dengan faktor obyekif dari kalangan umat islam ialah
kenyataan bahwa ajaran agama islam yang masuk di indonesia kemudian yang
menjadi agama umat islam di indonesia ternyata sebagai akibat perkembangan
agama islam pada umumnya,sudah tidak utuh dan tidak murni lagi.
2. Faktor ekstern
Faktor lain yang melatarbelakangi lahirnya pemikiran muhammadiyah adalah
faktor yang bersifat eksternal yang disebabkan oleh politik penjajahan kolonial
Belanda. Faktor tersebut antara lain tampak dalam sistem pendidikan kolonial
serta usaha kearah Westernisasi dan Kristenisasi. Jadi faktor obyektif yang
sangat merugikan islam adalah :
a. Pemerintah penjajah belanda
b. Antek-antek pemerintah Belanda yang terdiri angkatan muda yang sudah mendapat
pendidikan dari barat.
c. Gerakan Nasrani yang menentang Muhammadiyah.[2]
Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada
perintah-perintah Al-Qur’an, diantaranya surat Ali imron ayat 104 yang berbunyi:
ولتكن
منكم أمة يدعون الى لخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وألئك هم المفلحون
Artinya: Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruh dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang
beruntung.
·
Daftar pimpinan Muhammadiyah Indosia
1. K.H. Ahmad Dahlan
2. K.H. Ibrahim
3. K.H. Hisyam
4. K.H. Mas Mansur
5. Ki Bagus Hadikusuma
6. Buya AR Sutan Mansur
7. H.M. Yunus Anis
8. K.H. Ahmad Badawi
9. K.H. Faqih Utsman
10. K.H. AR Fachruddin
11. K.H. A. Azhar Basyir, M.A
12. Prof. Dr. H. M. Amien Rais
13. Prof. Dr. H. A. Syafi’i Ma’arif
14. Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin