Untuk memahami metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara lebih mendalam, maka harus diketahui perbedaanya.
Perbedaan antara metode kuantitatif dan kualitatif meliputi tiga hal, yaitu
perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian.
1.
Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma
penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang realitas,
hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan
generalisasi, dan peranan nilai.
a)
Sifat realitas
Dalam memandang realitas, gejala atau objek
yang diteliti, terhadap perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif.
Seperti telah dikemukakan dalam metode kuantitatif yang berlandaskan
pada falsafah positivisme, realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit
dapat diamati dengan panca indra, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk,
warna dan prilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverivikasi. Dengan
demikian dalam penelitian kuantitatif
peneliti dapat menentukan hanya beberapa variabel saja dari objek yang
diteliti, dan kemudian dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. Dalam
penelitian kualitatif yang berlandaskan pada pada filsafat
postpositivisme atau paradigma interpretivesuatu realitas atau objek tidak
dapat dilihat secara parsial dan dipecah kedalam beberapa variabel. Penelitian
kualitatif memandang objek sebagai sesuattu yang dinamis, hasil kontruksi
pemikiran dan interpretasi terhadap gejala yang diamati, serta utuh (holistic)
karena setiap aspek dari objek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
b)
Hubungan peneliti dengan yang diteliti
Dalam penelitian kuantitatif kebenaran itu
diluar dirinya, sehingga hubungan antar peneliti dengan yang diteliti harus
dijaga jaraknya sehingga bersifat independen. Dengan menggunakan kuesioner
sebagai teknik pengumpulan data maka peneliti kuantitatif hampir tidak mengenal
siapa yang diteliti atau responden yang memberikan data. Dalam penelitian
kualitatif peneliti sebagai human
instrument dan dengan teknik pengumpulan data participant observation (obsevasi
berperan serta) dan in depth interview (wawancara mendalam) maka peneliti harus
berinteraksi dengan sumber data. Dengan demikian peneliti kualitatif harus
mengenal betul orang yang memberikan data.
c)
Hubungan antar variabel
Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan
variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal),
sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Dari
variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Contoh: pengaruh iklan terhadap nilai
penjualan, artinya semakin banyak iklan yang ditayangkan maka akan semakin
banyak nilai penjualan. Iklan sebagai varibel independen (sebab) dan nilai
penjualan sebagai variabel dependent (akibat).
Dalam
penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses,
maka penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel pada obyek
yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi (reciprocal/interaktif),
sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan dependennya. Contoh:
hubungannya antara iklan dan nilai penjualan. Dalam hal ini hubungannya
interaktif, artinya makin banyak uang yang dikeluarkan untuk iklan maka akan
semakin banyak nilai penjualan, tetapi juga sebaliknya makin banyak nilai
penjualan maka alokasi dana iklan juga akan semakin tinggi.
d)
Kemungkinan generalisasi
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih
menekankan pada keluasan informasi, (bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok
digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas. Selanjutnya
data yang diteliti adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut
dengan teknik probability sampling (random). Berdasarkan data dari
sampel tersebut, selanjutnya peneliti membuat generalisasi (kesimpulan sampel
diberlakukan ke populasi dimana sampel tersebut diambil).
Penelitian
kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih menekankan kedalam
informasi sehingga sampai pada tingkat makna. Seperti telah dikemukakan, makna adalah data dibalik ang tampak.
Walaupun penelitian kualitatif tidak membuat
generalisasi, tidak berarti hasil penelitian kualitatif tidak dapat diterapkan
ditempat lain. Generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut dengan transferability
dalam bahasa indonesia dinamakan keteralihan. Maksudnya adalah bahwa hasil penelitian kualitatif dapat
ditransferkan atau diterapkan ditempat lain manakala kondisi tempat lain
tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian.
e)
Peranan nilai
Peneliti kualitatif dalam melakukan
pengumpulan data terjadi interaksi data
dengan sumber data. Dalam interaksi ini baik peneliti maupun sumber data
memiliki latar belakang, pandangan, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan dan
persepsi berbeda-beda, sehingga dalam pengumpulan data, analisis dan pembuatan
laporan akan terikat oleh nilai-nilai masing-masing. Dalam penelitian
kuantitatif karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data maka akan
terbebas dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data. Karena ingin
bebas nilai, maka peneliti menjaga jarak dengan sumber data, supaya data yang
diperoleh obyektif.
2.
Karakteristik Penelitian
Karakteristik penelitian kuantitatif dan kualitatif:
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
|
Desain
|
·
Spesifik, jelas, rinci
·
Ditentukan secara mantap sejak awal.
·
Menjadi pegangan langkah demi langkah
|
·
Umum
·
Fleksibel
·
Berkembang, dan muncul dalam proses penelitian.
|
Tujuan
|
·
Menunjukan hubungan antar variabel
·
Menguji teori
·
Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
|
·
Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
·
Menemukan teori
·
Menggambarkan realitas yang kompleks
·
Memperoleh pemahaman makna
|
Teknik pengumpulan data
|
·
Kuesioner
·
Observasi dan wawancara tersturktur
|
·
Participant observation
·
In depth interview
·
Dokumentasi
|
Instrumen penelitian
|
·
Test, angket, wawancara terstruktur
·
Instrument yang telah terstandar
|
·
Peneliti sebagai instrumen
·
Buku catatan, tape recorder, camera, handycam dll.
|
3.
Proses peneltian
Perbedaan antara metode penelitian kualitatif dan
kuantitatif juga dapat dilihat dari proses penelitian. Proses dalam metode penelitian
kuantitatif bersifat linier dan kualitatif bersifat sirkuler.